Writen by Yurike Kusuma
Tau gak sih kalo makin dunia berkembang itu penyakit makin gokil dan gak jelas aja? contohnya ya itu, dialeksia. jadi penderitanya itu kesulitan membaca dan menulis. biasanya sih sejak kecil. dan sebenernya bisa kok diterapi. yaah, meskipun makan waktu agak lama. Pada umumnya keterbatasan ini hanya ditujukan pada kesulitan seseorang dalam membaca dan menulis, akan tetapi tidak terbatas dalam perkembangan kemampuan standar yang lain seperti kecerdasan, kemampuan menganalisis dan juga daya sensorik pada indera perasa. dan bisa juga lo penderita Dialeksia ini kehilangan kemampuan membaca pada seseorang dikarenakan akibat kerusakan pada otak. Disleksia pada tipe ini sering disebut sebagai Aleksia. Selain memengaruhi kemampuan membaca dan menulis, disleksia juga ditengarai juga memengaruhi kemampuan berbicara pada beberapa pengidapnya.
meskipun Dialeksia tidak mematikan ataupun menular, tapi menderitanya sering mengalami pengucilan tanpa sebab yang jelas. yaiya dong, secara gitu Albert Einstein aja bisa pinter kayak begitu. mereka cuman lemah dalam menyusun kata berbentuk esay atau lisan aja kok. tapi tetep bisa berkembang super besat dalam eksak.
dan tau gak ada dua tipe disleksia, yaitu developmental dyslexsia (bawaan sejak lahir) dan aquired dyslexsia (didapat karena gangguan atau perubahan cara otak kiri membaca). Developmental dyslexsia diderita sepanjang hidup pasien dan biasanya bersifat genetik. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyakit ini berkaitan dengan disfungsi daerah abu-abu pada otak. Disfungsi tersebut berhubungan dengan perubahan konektivitas di area fonologis (membaca). Beberapa tanda-tanda awal disleksia bawaan adalah telat berbicara, artikulasi tidak jelas dan terbalik-balik, kesulitan mempelajari bentuk dan bunyi huruf-huruf, bingung antara konsep ruang dan waktu, serta kesulitan mencerna instruksi verbal, cepat, dan berurutan. Pada usia sekolah, umumnya penderita disleksia dapat mengalami keuslitan menggabungkan huruf menjadi kata, kesulitan membaca, kesulitan memegang alat tulis dengan baik, dan kesulitan dalam menerima barang.
yaah... itul
Tau gak sih kalo makin dunia berkembang itu penyakit makin gokil dan gak jelas aja? contohnya ya itu, dialeksia. jadi penderitanya itu kesulitan membaca dan menulis. biasanya sih sejak kecil. dan sebenernya bisa kok diterapi. yaah, meskipun makan waktu agak lama. Pada umumnya keterbatasan ini hanya ditujukan pada kesulitan seseorang dalam membaca dan menulis, akan tetapi tidak terbatas dalam perkembangan kemampuan standar yang lain seperti kecerdasan, kemampuan menganalisis dan juga daya sensorik pada indera perasa. dan bisa juga lo penderita Dialeksia ini kehilangan kemampuan membaca pada seseorang dikarenakan akibat kerusakan pada otak. Disleksia pada tipe ini sering disebut sebagai Aleksia. Selain memengaruhi kemampuan membaca dan menulis, disleksia juga ditengarai juga memengaruhi kemampuan berbicara pada beberapa pengidapnya.
meskipun Dialeksia tidak mematikan ataupun menular, tapi menderitanya sering mengalami pengucilan tanpa sebab yang jelas. yaiya dong, secara gitu Albert Einstein aja bisa pinter kayak begitu. mereka cuman lemah dalam menyusun kata berbentuk esay atau lisan aja kok. tapi tetep bisa berkembang super besat dalam eksak.
dan tau gak ada dua tipe disleksia, yaitu developmental dyslexsia (bawaan sejak lahir) dan aquired dyslexsia (didapat karena gangguan atau perubahan cara otak kiri membaca). Developmental dyslexsia diderita sepanjang hidup pasien dan biasanya bersifat genetik. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyakit ini berkaitan dengan disfungsi daerah abu-abu pada otak. Disfungsi tersebut berhubungan dengan perubahan konektivitas di area fonologis (membaca). Beberapa tanda-tanda awal disleksia bawaan adalah telat berbicara, artikulasi tidak jelas dan terbalik-balik, kesulitan mempelajari bentuk dan bunyi huruf-huruf, bingung antara konsep ruang dan waktu, serta kesulitan mencerna instruksi verbal, cepat, dan berurutan. Pada usia sekolah, umumnya penderita disleksia dapat mengalami keuslitan menggabungkan huruf menjadi kata, kesulitan membaca, kesulitan memegang alat tulis dengan baik, dan kesulitan dalam menerima barang.
yaah... itul
0 komentar:
Posting Komentar